Pemerintah akan menghapus gerbang tol dan menggantikannya dengan sistem multi lane free flow (MLFF) berbasis global navigation satellite system (GNSS). Dengan demikian, pengguna jalan tol tidak perlu mengantre untuk membayar jasa jalan bebas hambatan. Mereka hanya perlu mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi.
Saat akan memasuki jalan tol, pengendara harus menghidupkan tombol start di aplikasi Cantas. Posisi kendaraan akan terdeteksi oleh satelit, sehingga tarif yang dibebankan akan dihitung secara otomatis. Saat perjalanan di jalan tol berakhir, saldo yang ada di aplikasi akan berkurang sesuai dengan tarif yang telah dikalkulasikan. Dengan sistem MLFF berbasis GNSS ini, diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pembayaran jasa jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, menjelaskan bahwa penghapusan gerbang tol merupakan masukan dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat rapat terbatas di Istana Negara pada 26 April 2016. Saat itu, Presiden Jokowi meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan dan diubah menjadi sistem aplikasi sensorik yang langsung terhubung dengan akun bank pengguna jasa jalan tol.
Sejak saat itu, Kementrian PUPR melakukan analisis, kajian, dan pematangan gagasan penghapusan gerbang tol, hingga akhirnya teknologi transaksi tol non-sentuh MLFF berbasis satelit dipilih sebagai solusi terbaik.
“Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multi lane free flow ditargetkan berlangsung pada 1 Juni 2023,” ujar Dadang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/12/2022).
Menurut Dadang, uji coba sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap. Selama masa transisi ini, pengguna bisa langsung melakukan transaksi menggunakan aplikasi Cantas tanpa harus melewati palang tol. Namun, gerbang tol untuk transaksi non-tunai dengan kartu elektronik tetap akan ada. “Kita akan mulai dengan menghilangkan satu gerbang tol di satu ruas tol untuk sistem MLFF, sementara gerbang tol yang lain tetap bisa digunakan untuk transaksi kartu elektronik,” ujar Danang.
Untuk mengawasi transaksi non-sentuh MLFF, di setiap ruas tol akan ada tiang pemantau atau gantry dengan kamera pengenal pelat nomor otomatis atau automatic number plate recognition (ANPR). Dengan sistem MLFF ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di gerbang tol, mengurangi polusi dan emisi karbon, serta meningkatkan efisiensi biaya operasional pengumpulan tol.
Menurut Danang, untuk bisa melintasi jalan tol, pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi Cantas, melakukan registrasi, dan memastikan bahwa saldo tersedia. “Karena ada gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol, sehingga tidak ada pelanggaran,” ujarnya. Dengan demikian, pengendara tidak perlu lagi mengantre di gerbang tol untuk melakukan pembayaran jasa jalan bebas hambatan.